Untuk meningkatkan pengumpulan zakat, BAZNAS Padang Pariaman memulai dengan melakukan pendekatan kolaboratif dalam pendistribusian. Pendekatan ini dilakukan untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat dan Muzakki pada BAZNAS Padang Pariaman dalam kecepatan penyaluran dan ketepatan dalam menetapkan mustahik. BAZNAS padang Pariaman sudah melakukan kolaborasi dengan melibatkan berbagai instansi dan lembaga untuk meningkatkan kepedulian semua pihak dalam membantu Mustahik keluar dari belenggu kemiskinan.
Demikian disampaikan ketua BAZNAS Padang Pariaman Dr. Rahmat Tk Sulaiman kepada ketua Karang Taruna Padang Pariaman Azmar Rizal saat berkunjung ke kantor BAZNAS Padang Pariaman pada Kamis, 17/9/2020 di parit malintang menjelang dilaksanakan penyerahan bantuan.
Sebelumnya ketua BAZNAS Padang Pariaman menghubungi ketua karang taruna lewat telpon untuk berkolaborasi dalam program BAZNAS Padang Pariaman peduli yaitu bedah rumah.
Maka Azmar Rizal menyambut baik ajakan tersebut, sehingga kegiatan tersebut diselaraskan dengan rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun Karang Taruna ke 60, yaitu Bulan Bakti Karang Taruna (BBKT) pada hari Sabtu (19/9) bertempat di Kuku Alang Sibaruas nagari Pilubang Kecamatan Sungai Limau kabupaten Padang Pariaman.
Kegiatan yang diikuti oleh pengurus Karang Taruna utusan nagari dan kecamatan se kabupaten Padang Pariaman itu, diawali dengan Apel bersama dan dilanjutkan dengan Bedah rumah tidak layak huni. Terlihat hadir dalam apel tersebut, Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni, ketua DPRD Padang Pariaman Arwinsyah MT, 3 orang wakil ketua BAZNAS kabupaten Padang Pariaman Zulfami, Fakhri Zaki, Zulherman dan kepala OPD terkait beserta Camat Sungai Limau dan wali nagari.
Dalam sambutannya, Bupati Padang Pariaman mengharapkan kepada seluruh anggota karang taruna untuk memberikan sumbangsih kepada daerah. Terutama dalam kondisi pandemi covid-19 sekarang ini, peran pemuda sangat dibutuhkan.
"Adik-adik Pemuda yang langsuang bersentuhan dengan masyarakat, dapat mensosialisasikan pentingnya disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Mulai sekarang, silahkan Karang Taruna berkoordinasi dengan OPD terkait untuk melakukan kerjasama dalam pelaksanaan program strategis daerah kabupaten Padang Pariaman yang kita cintai dan kita banggakan ini. Ujar Ali Mukhni.
Pelaksanaan bedah rumah yang dilakukan setelah apel besar dalam rangka BBKT, merupakan kerjasama Karang Taruna Kabupaten Padang Pariaman badan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) kabupaten Padang Pariaman. Peletakan batu pertama diawali dengn merobohkan dulu rumah kayu yang telah ada, yang dilakukan langsung oleh Ketua Karang Taruna dan wakil ketua BAZNAS kabupaten.
Untuk kegiatan ini, dana yang terkumpul dari karang taruna Kabupaten Padang Pariaman dan dari Baznas Kabupaten Padang Pariaman mencapai Rp 32,500,000 ,-
Ketua Karang Taruna Kabupaten Padang Pariaman Azmar Rizal Chan mengatakan, kami dari karang taruna Kabupaten Padang Pariaman memberikan bantuan kepada keluarga Mulyani sebesar Rp 20,000,000 bantuan yang kami berikan ini tidak berupa uang tunai melainkan berupa bahan bangunan senilai Rp 20,000,000 tersebut. Kemudian ditambah dari BAZNAS kabupaten Padang Pariaman bantuan sebesar Rp 12,500,000 untuak biaya upah tukang dan lain-lain.
"Dalam hal ini, kami dari karang taruna akan membantu melaksanakan perkerjaan bedah rumah ini sampai buka kunci" ucap Azmar yang akrab dipanggil Ajo Chan ini.
Wakil Ketua Baznas Kabupaten Padamg Pariaman Fakhri Zaki mengatakan, bedah rumah tersebut merupakan salah satu dari tujuh program prioritas Baznas yakni Padang Pariaman Peduli. Dalam hal bantuan yang diberikan BAZNAS sebesar Rp 12,500,000,- uang tersebut sudah diterima langsung oleh ibu Mulyani. "Harapan Kami semoga batuan yang diberikan ini bisa dipergunakan sebaik mungkin". Ucap wakil ketua BAZNAS kabupaten itu.
Sementara itu, Mulyani wanita kelahiran 1973 yang berprofesi sebagai buruh harian lepas ini, sangat terharu menerima program bedah rumah dari dari Karang Taruna dan Baznas tersebut. Ia tidak kuasa menahan haru, saat menyaksikan prosesi peletakan pertama bedah rumahnya.
Janda tiga anak ini dalam kesehariannya merupakan seorang buruh tani, yang penghasilannya tidak menentu. Mereka tinggal dirumah yang dinilai sudah tidak layak huni lagi.
"Saya merasa sangat bersyukur, semoga Allah SWT membalas semua kebaikan kawan-kawan Karang Taruna dan Bapak dari BAZNAS serta masyarakat yang telah ikut membantu," ujar Mulyani dengan mata berkaca-kaca.
Di pengujung ceritanya Mulyani mengatakan dalam peribahasa minang "Rasonyo dengan mendapek an bantuan ko labiah pulo rasonyo mandape an uda baru". Ucapnya Mulyani dengan hati sedih yang bercampur gembira.(rts)